Banyak negara kini tengah menunggu
kebijakan presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump. Bagaimana tidak, presiden terpilih itu bakal menerapkan
proteksi pada perekonomiannya. Jelas saja, hal tersebut bakal berpengaruh pada
perekonomian di hampir semua negara termasuk di Asia Tenggara.
Namun, Ekonom PT Bank Mandiri
Sekuritas Leo Putra Rinaldy menerangkan, kebijakan proteksi Trump akan
berdampak kecil pada fundamental perekonomian Indonesia. Sementara, kebijakan
proteksi itu akan menghantam perekonomian negara tetangga Vietnam.
"Salah satu janji Trump, dia
mau menghilangkan TPP bagusnya Donald Trump di Asia Tenggara impact yang paling kecil policy Trump itu
Indonesia, paling kena efeknya dari Trump itu Vietnam. Malah kalau TPP
dihilangkan playing field Indonesia cenderung jadi lebih sama. TPP kalau
Vietnam ini dijadikan ada bargaining position lebih besar," kata dia di
Kantor Bank Mandiri Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Apalagi, dia menuturkan kontribusi
ekspor impor pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia relatif kecil. Saat
ini, PDB Indonesia ditopang oleh sektor konsumsi.
Dia mengatakan, kalaupun Trump
melakukan proteksi kemungkinan akan melakukan batasan pada negara yang memiliki
surplus perdagangan yang tinggi pada AS. "Cina terdadap AS (surplus) US$
261 miliar, kita hanya US$ 8 miliar," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, dia
mengatakan dampak kebijakan Donald Trump pada fundamental ekonomi Indonesia relatif kecil. Namun,
dia mengakui, kebijakan Trump akan mempengaruhi sektor finansial Indonesia.
Di samping itu, dia menuturkan, yang
perlu dikhawatirkan saat ini ialah perlambatan ekonomi China. Pasalnya,
perekonomian China berkaitan erat dengan ekonomi Indonesia.
"Yang perlu diperhatikan China,
kenapa, kalau lihat data yang menarik yang dilakukan Bank Mandiri kalau 1
persen ekonomi tumbuhnya China kontribusinya Indonesia 0,1 persen," tukas
dia.
Solusinya:
Menurut
saya, Indonesia harus tidak berketergantungan besar pada Negara China dengan
cara menurunkan setidaknya 50% barang
import, lalu mempromosikan dan menjual lebih banyak lagi barang-barang atau
produk buatkan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Dengan demikian bila
Donald trump benar-benar menjalankan kebijakan tersebut, maka kebijakan
tersebut tidak berpengaruh besar terhadap Indonesia dan produk-produk Indonesia
pun akan akan diminati di Negaranya sendiri dan bisa juga sampai diminati oleh
Negara-negara lainnya.