Alat-Alat Penetapan Harga Untuk mengukur
potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir, manajer menggunakan 2 alat utama
(yang sering digabungkan) :
1. Penetapan harga berorientasi biaya Para
manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk menyediakannya
bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka menjumlahkan biaya-biaya
ini dan menambahkan angka untuk meraih laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu
jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan
memperoleh laba.
2. Analisis titik impas Para manajer menaksir
biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume penjualan. Analisis ini
menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit yang harus dijual harus dapat
menghasilkan pendapatan total yang sama dengan total biaya yang disebut titik
impas, yang tidak menghasilkan laba atau rugi.
STRATEGI
DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA
Strategi
Penetapan Harga Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga
memiliki dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa
cara strategi penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah
beredar, diantaranya :
Penetapan Harga Produk Baru Perusahaan-perusahaan
yang menetapkan harga produk baru harus memilih antara dua opsi kebijakan
penetapan harga:
1. Penetapan harga mengapung : Menetapkan
harga awal yang tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan
perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang terjual;
tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya benar-benar beda
dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi : Menetapkan
harga awal rendah untuk memantapkan produk baru di pasar. Harga Tetap dan Harga
Dinamis dalam e-Business Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat
penetapan harga lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah
karena aliran
Ada tiga
pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada
1. Penetapan harga diatas
harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi umum bahwa harga lebih tinggi berarti
mutu lebih tinggi.
2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi
jika perusahaan dapat menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil
menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.
3. Penetapan harga mendekati harga pasar
adalah pilihan lainnya.
Taktik Penetapan Harga Terlepas dari strategi
penetapan harganya, perusahaan yang menjual banyak barang dalam satu kategori
produk sering menggunakan:
1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan
barang-barang dalam kategori tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan
menetapkan harga llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik
harga dimana produk akan dijual.
2. Penetapan harga psikologis memanfaatkan
fakta bahwa pelanggan tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan
pembelian Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan
lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.
3. Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan
pemotongan harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.
Penetapan Harga Internasional Dalam penetapan
harga internasional, harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen dunia. Strategi
alternatif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar asing dengan cara
menetapkan harga produk di bawah biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan
diberi harga lebih rendah di pasar asing daripada di pasar domestiknya.
Pengertian Break even Point
Break event point adalah suatu keadaan dimana
dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas
(penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan
terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika
menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan
analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa
penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu
menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang
diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap
harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas
tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis
break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan
keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini
untuk mengetahui:
1. Hubungan
antara penjualan, biaya, dan laba
2. Struktur
biaya tetap dan variable
3. Kemampuan
perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
4. Kemampuan
perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba
dan rugi
Selanjutnya, dengan adanya analisis
titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan,
penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk
meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi
keuntungan yang diharapkan melalui penentuan
· harga jual
persatuan,
· produksi
minimal,
· pendesainan produk, dan lainnya
Dalam penentuan titik impas perlu
diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan
dengan tepat, yaitu:
· Tingkat
laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
· Kapasitas
produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
· Besarnya
biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya variable.
RUMUS BREAK EVEN POIN
Titik impas ini
terjadi apabila:
TR
(Sales) = P. Q
TC
= FC + VC
Jadi pada titik break even:
Harga x Kuantitas Penjualan
= biaya tetap + biaya
variable
P .
Q
= FC+ VC
P
.Q
= FC + (V . Q )
(P. Q) – (V. Q)
= FC
Q (P-V)
= FC
V= harga variable cost per unit
Jadi :
Q= FC
/ (P-V)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar