Sabtu, 23 Januari 2016

PENGANTAR BISNIS: PENGEMBANGAN PRODUK DAN PENETAPAN HARGA

Alat-Alat Penetapan Harga Untuk mengukur potensi dampak sebelum menetapkan harga akhir, manajer menggunakan 2 alat utama (yang sering digabungkan) :

1. Penetapan harga berorientasi biaya Para manajer menetapkan harga produk dengan menghitung biaya untuk menyediakannya bagi pembelanja. Ketika mereka menghitung ini, mereka menjumlahkan biaya-biaya ini dan menambahkan angka untuk meraih laba, mereka menghasilkan mark up, yaitu jumlah yang ditambahkan ke dalam biaya barang agar dapat menjualnya dengan memperoleh laba.

2. Analisis titik impas Para manajer menaksir biaya total versus pendapatan untuk berbagai volume penjualan. Analisis ini menunjukkan pada harga jual tertentu. Jumlah unit yang harus dijual harus dapat menghasilkan pendapatan total yang sama dengan total biaya yang disebut titik impas, yang tidak menghasilkan laba atau rugi.
STRATEGI DAN TAKTIK PENETAPAN HARGA

Strategi Penetapan Harga Strategi penetapan harga itu penting karena penetapan harga memiliki dampak langsung pada pendapatan dan sangat fleksibel. Ada beberapa cara strategi penetapan harga dalam produk-produk baru maupun yang sudah beredar, diantaranya :

Penetapan Harga Produk Baru Perusahaan-perusahaan yang menetapkan harga produk baru harus memilih antara dua opsi kebijakan penetapan harga:

1. Penetapan harga mengapung : Menetapkan harga awal yang tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan laba memungkinkan perusahaan mendapatkan laba besar atas masing-masing barang yang terjual; tenaga pemasaran harus meyakinkan konsumen bahwa produknya benar-benar beda dari produk yang ada.
2. Penetapan harga penetrasi : Menetapkan harga awal rendah untuk memantapkan produk baru di pasar. Harga Tetap dan Harga Dinamis dalam e-Business Kemudahan informasi yang didapat dari internet membuat penetapan harga lebih konvensional. Penetapan harga dinamis menjadi mudah karena aliran

Ada tiga pilihan untuk penetapan harga produk yang sudah ada 
1. Penetapan harga diatas harga pasar memanfaatkan asumsi-asumsi umum bahwa harga lebih tinggi berarti mutu lebih tinggi.
2. Penetapan harga di bawah pasar berfungsi jika perusahaan dapat menawarkan produk dengan mutu yang dapat diterima sambil menjaga biaya di bawah pesaing yang menetapkan harga lebih tinggi.
3. Penetapan harga mendekati harga pasar adalah pilihan lainnya.

Taktik Penetapan Harga Terlepas dari strategi penetapan harganya, perusahaan yang menjual banyak barang dalam satu kategori produk sering menggunakan:
1. Penetapan harga lini, yakni menawarkan barang-barang dalam kategori tertentu pada sejumlah harga yang terbatas. Dengan menetapkan harga llini, toko menetapkan terlebi dahulu tiga atau empat titik harga dimana produk akan dijual.
2. Penetapan harga psikologis memanfaatkan fakta bahwa pelanggan tidak benar-benar rasional ketika melakukan keputusan pembelian Penetapan harga ganjil-genap didasarkan pada teori bahwa pelanggan lebih meyukai harga yang tidak ditawarkan dalam angka bulat.
3. Pendiskonan. Seringkali penjual harus menawarkan pemotongan harga(diskon) untuk merangsang/meningkatkan penjualan.


Penetapan Harga Internasional Dalam penetapan harga internasional, harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen dunia. Strategi alternatif diperlukan untuk meningkatkan pangsa pasar asing dengan cara menetapkan harga produk di bawah biaya. Sebagai hasilnya, produk tertentu akan diberi harga lebih rendah di pasar asing daripada di pasar domestiknya.

Pengertian Break even Point

Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:
1.      Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
2.      Struktur biaya tetap dan variable
3.      Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
4.      Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami            laba dan rugi
Selanjutnya, dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan
·         harga jual persatuan,
·         produksi minimal,
·         pendesainan produk, dan lainnya
Dalam penentuan titik impas  perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
·         Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
·         Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
·         Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya variable.
RUMUS BREAK EVEN POIN 
Titik impas ini terjadi apabila:
TR (Sales)        = P. Q
TC                    = FC + VC
Jadi pada titik break even:
Harga x Kuantitas Penjualan  =          biaya tetap + biaya variable
P . Q                                        =          FC+ VC
P .Q                                         =          FC + (V . Q )
(P. Q) – (V. Q)                        =          FC
Q (P-V)                                   =          FC
V= harga variable cost per unit

Jadi :


Q= FC / (P-V)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar